Profil

PENDAHULUAN
Kabupaten JEPARA ini terdiri dari 16 Kecamatan, 184 Desa dan 11 Kelurahan, Jumlah penduduk Kabupaten Jepara berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010 adalah sebanyak 1.097.280 jiwa yang terdiri dari 548.140 laki-laki (49,95%) dan 549.140 perempuan (50,05%), dimana sebaran penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Tahunan (101.581 jiwa atau 9,26%) dan jumlah penduduk paling sedikit terdapat di Kecamatan Karimunjawa (8.715 jiwa atau 0,79%). Jika dilihat berdasarkan kepadatan penduduk, pada tahun 2010, kepadatan penduduk Kabupaten Jepara mencapai 1.093 jiwa per km2). Penduduk terpadat berada di Kecamatan Jepara (3.223 jiwa per km2), sedangkan kepadatan terendah berada di Kecamatan Karimunjawa (122 jiwa per km2).
Menurut kelompok umur, sebagian besar penduduk Kabupaten Jepara termasuk dalam usia produktif (15-64 tahun) sebanyak 733.231 jiwa (66,82%) dan selebihnya 300.246 jiwa (27,36%) berusia di bawah 15 tahun dan 63.803 jiwa (5,82%) berusia 65 tahun ke atas.
Sedangkan besarnya angka ketergantuan (dependency ratio) Kabupaten Jepara adalah 496,50. Hal ini berarti bahwa setiap 1.000 orang berusia produktif menanggung sebanyak 496 orang penduduk usia di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas ( sumber : Kabupaten dalam angka 2011 )
Pada tahun 2012 ini, terdapat sebanyak 109 Desa di 9 Kecamatan yang berpartisipasi dalam  program PNPM Mandiri Perdesaan di Kabupaten Jepara. PNPM Mandiri Perdesaan merupakan kelanjutan dari Program Pengembangan Kecamatan (PPK), yang dilaksanakan sejak tahun 1998. Kabupaten Jepara telah berpartisipasi PNPM~PPK sejak tahun 2007. Berikut ini disajikan jumlah lokasi dan alokasi dana program di kabupaten ini, sejak PPK.

Tabel 1. Lokasi dan Alokasi Dana PPK/ PNPM Mandiri Perdesaan Kab. Jepara
Tahun Anggaran
Jumlah Lokasi
Total Alokasi BLM (Miliaran Rp)
Kabupaten
Kecamatan
Desa
1998




1999




2000




2001




2002




2003




2004




2005




2006




2007
1
5
74
6.250.000.000
2008
1
7
93
14.500.000.000
2009
1
9
108
13.800.000.000
2010
1
9
108
18.250.000.000
Paska Krisis
1
9
20
1.500.000.000
2011
1
9
108
8.250.000.000
2012
1
9
109
9.870.000.000
TOTAL



70.920.000.000
Dalam pelaksanaan kekgiatan PNPM Mandiri Perdesaan dana yang digunakan terdiri dari APBN dan APBD Kabupaten sebagai bentuk kepedulian daerah dalam mengelola pelaksaan program. Chos Sharing atau dana daerah untuk urusan bersama (DDUB) yang berasal dari APBD sebesar 20% ( th 2007 sd 2010 ). Sedangkan untuk tahun  2011 dan 2012 DDUB sebesar 5% dari alokasi BLM.

Tabel 2 : Alokasi BLM PNPM MPd dan besaran APBD  
                Kabupaten Jepara 2007 s/d 2012







Tahun Anggaran
Alokasi BLM (Miliaran Rp)
Total


APBD
APBN








2007
           1.250.000.000
              5.000.000.000
           6.250.000.000


2008
           2.900.000.000
            11.600.000.000
         14.500.000.000


2009
           2.760.000.000
            11.040.000.000
         13.800.000.000


2010
           3.650.000.000
            14.600.000.000
         18.250.000.000


2011
           1.650.000.000
              6.600.000.000
           8.250.000.000


2012
               470.000.000
              9.400.000.000
           9.870.000.000


Jumlah
         12.680.000.000
            58.240.000.000
         70.920.000.000









Dalam menjalankan tahapan  perencanaan  kegiatan dan dalam peningkatan kapasitas masyarakat khususnya para pelaku  PNPM Mandiri Perdesaan disediakan dana stimulan berupa dana operasional kegiatan (DOK).
Ditahun 2012 ini Kab jepara mendapatkan alokasi dana PNPM Mandiri perdesaan sejumlah Rp 9.400.000.000,- yang terdiri dari dana APBN sebesar Rp 8.930..000.000,- dan APBD sebesar Rp 470.000.000,- dan didukung dengan dana operasional kegiatan (DOK) sebesar Rp 867.033.000,-

Tabel 3 : Alokasi BLM TA 2012 di Kab Jepara dan alokasi DOK serta RBM (Ruang Belajar Masyarakat)
NO
KECAMATAN
JML DESA
ALOKASI PNPM - MPd
DOK
RBM
TOTAL
APBN
APBD
1
Kedung
18
1,250,000,000
1,187,500,000
62,500,000
119,903,000

2
Mayong
18
1,250,000,000
1,187,500,000
62,500,000
119,903,000

3
Nalumsari
15
1,250,000,000
1,187,500,000
62,500,000
104,970,000

4
Batealit
11
1,250,000,000
1,187,500,000
62,500,000
91,726,000

5
Bangsri
12
1,250,000,000
1,187,500,000
62,500,000
95,037,000

6
Kembang
11
800,000,000
   760,000,000
40,000,000
91,726,000
180,000,000
7
Keling
12
700,000,000
   665,000,000
35,000,000
95,037,000

8
Karimunjawa
4
600,000,000
   570,000,000
30,000,000
71,938,000

9
Donorojo
8
1,050,000,000
   997,500,000
52,500,000
76,793,000

TOTAL
109
9,400,000,000
8,930,000,000
470,000,000
867,033,000
180,000,000

Partisipasi Masyarakat

Setiap lokasi program difasilitasi untuk mengikuti sejumlah tahap kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pelestarian, sesuai Petunjuk Teknis Operasional (PTO) program yang telah ditetapkan. Antusiasme masyarakat untuk berpartisipasi dalam program di Kabupaten ini dapat dikatakan  AKTIF. Secara rata-rata, tingkat partisipasi masyarakat tertinggi terjadi pada tahap PENGGALIAN GAGASAN, yakni mencapai 61,72 %.
Tingkat keterlibatan kaum perempuan juga cenderung MENINGKAT, yakni rata-rata 57,54 %. Selain Musyawarah Khusus Perempuan (MKP), partisipasi kaum perempuan tertinggi terjadi pada tahap PENGGALIAN GAGASAN, mencapai 63,41 %.
Keterlibatan kaum miskin juga cenderung MENINGKAT, yakni rata-rata 40,36%. Tingkat partisipasi kaum miskin tertinggi terjadi pada tahap PENGGALIAN GAGASAN, mencapai 46,85 %.

Hasil Kegiatan

Secara akumulatif, PNPM Mandiri Perdesaan telah mendanai sebanyak 4 (empat) kegiatan masyarakat dalam berbagai bidang. Sejak pelaksanaan PNPM~PPK hingga PNPM Mandiri Perdesaan 2012, sebanyak Rp. 46.426.796.650 atau (65,90 %) dana BLM digunakan masyarakat untuk membiayai kegiatan pembangunan prasarana/sarana perdesaan, sedangkan untuk kegiatan ekonomi (SPP) jumlahnya sebesar Rp. 14.914.419.500,- atau 21,17 %, pendidikan Rp. 4.650.858.700,- atau 6.60 % dan kesehatan Rp.  1.377.050.800 atau 1,95 % sedangkan untuk OP TPK (3 %) Rp. 1.829.238.000,- dan OP UPK (2 %) Rp. 1.216.299.350,-.
Sejak awal pelaksanaan program hingga saat ini, kegiatan di bidang prasarana / sarana sendiri menghasilkan 8 unit prasarana / sarana dasar perdesaan yang paling dibutuhkan masyarakat, seperti Pembangunan Jalan, Jembatan, Irigasi, Pembangunan/Rehab Gedung Sekolah, Pembangunan gedung Polindes, Sarana Air Bersih, MCK, Honorarium guru, Beasiswa.
Di Kabupaten Jepara, usulan masyarakat di bidang Sarana Prasarana mendominasi kegiatan PNPM~PPK/ PNPM Mandiri Perdesaan, disusul dengan kegiatan simpan pinjam kelompok perempuan (SPP), pendidikan, kesehatan dan peningkatan kapasitas masyarakat berupa pelatihan-peltihan ketrampilan.

Khusus pelaksanaan PNPM Mandiri yang dimulai pada 2007, sebagian besar dana BLM PNPM-PPK ( 41,27 %) digunakan masyarakat untuk membiayai kegiatan di bidang Sarana Prasarana. Sedangkan pada 2008, sebagian besar (45,79 %) dana PNPM Mandiri Perdesaan masih dimanfaatkan masyarakat untuk membiayai kegiatan di bidang Sarana Prasarana, demikian juga untuk Th. 2009 sebanyak 49 % dana BLM digunakan untuk membiayai kegiatan sarana prasarana.

Tabel : alokasi dana per tahun anggaran
No
KECAMATAN
BESARNYA DANA (Rp)
2007
2008
2009
2010
2011
2012
1
KELING
1,250,000,000
3,000,000,000
2,000,000,000
1,250,000,000
450,000,000
700,000,000
2
KEMBANG
1,250,000,000
1,500,000,000
1,000,000,000
1,500,000,000
450,000,000
800,000,000
3
BANGSRI
1,250,000,000
1,250,000,000
2,000,000,000
2,500,000,000
600,000,000
1,250,000,000
4
MAYONG
1,250,000,000
2,750,000,000
2,000,000,000
2,500,000,000
600,000,000
1,250,000,000
5
KEDUNG
1,250,000,000
2,750,000,000
2,000,000,000
2,500,000,000
600,000,000
1,250,000,000
6
BATEALIT

2,250,000,000
2,000,000,000
2,500,000,000
600,000,000
1,250,000,000
7
KARIMUNJAWA

1,000,000,000
900,000,000
1,000,000,000
450,000,000
600,000,000
8
NALUMSARI


1,000,000,000
2,500,000,000
2,500,000,000
1,250,000,000
9
DONOROJO


900,000,000
2,000,000,000
2,000,000,000
1,050,000,000

TOTAL
6,250,000,000
14,500,000,000
13,800,000,000
18,250,000,000
8,250,000,000
9,400,000,000


JUMLAH TOTAL TERMASUK DDUB  
DARI TH. 2007 s/d 2012




70,450,000,000





Dana Sosial
Dana sosial didapatkan dari hasil surplus UPK dengan alokasi yang telah ditetapkan yaitu sebesar Minimal 15% dari surplus bersih. Kabupaten Jepara baru bisa melaksanakan penggunaan dana sosial pada tahun 2010 yang telah disalurkan ke 977 rumah tangga miskin (RTM). Sedangkan untuk aloksi dana sosial tahun hasil surplus 2011 dalam proses penyalurannya ditahun 2012 ini.
ALOKASI  DANA SOSIAL DARI SURPLUS DANA BERGULIR  UPK

No
Nama Kecamatan

Surplus 2011
01
Kedung
99.000.000,-
02
Mayong
76.000.000,-
03
Nalumsari
32.000.000,-
04
Batealit
62.766.000,-
05
Bangsri
90.000.000,-
06
Kembang
60.000.000,-
07
Keling
71.000.000,-
08
Karimunjawa
60.000.000,-
09
Donorojo
58.000.000,-






Asset UPK
Laporan dari neraca microfinance UPK se kabupaten Jepara  per Oktober 2012 UPK telah mencapai asset sebesar Rp 26.366.081.433 dari modal awal simpan pinjam kelompok (SPP) sebesar Rp 15.782.074.750,-
Surplus ditahan yang didapat sampai tutup buku UPK desember 2011 mencapai Rp 6.521.884.376,- dan surplus berjalan sampai bulan Oktober 2012 telah menghasilkan laba Rp 4.062.121.107,-

HOK

Khusus kegiatan pembangunan prasarana/sarana, secara akumulatif, sejak awal pelaksanaan PNPM~PPK hingga saat ini, PNPM Mandiri Perdesaan telah mempekerjakan 14.328 angkatan kerja warga lokal. Mereka mendapatkan upah yang besarnya sesuai dengan harga upah minimum setempat. Secara akumulatif, pelaksanaan pembangunan   prasarana/ sarana ini menyerap sebanyak 307.526 Hari Orang Kerja (HOK).



Berikut adalah risalah kegiatan hasil kegiatan PNPM~PPK/ PNPM Mandiri Perdesaan di Kabupaten JEPARA.

Tabel : Hasil Kegiatan PPK/PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Jepara 2007-2012

JENIS KEGIATAN
PNPM Mandiri Perdesaan
Total
PNPM-PPK
(2007)
2008
2009
2010

2011

2012
INFRASTRUKTUR







Jalan (Unit)
   23,00
  45,00
49,00
66,00
37.00
44
264,00
Panjang Jalan (Kilometer)
  20,53
  40,15
48,91
52,76
30,19
31.29
223.83
Jembatan (Unit)
   6,00
   8,00
9,00
5,00
2,00
4
34,00
Air Bersih (Unit)
   5,00
   1,00
4,00
1,00
1,00
1
13,00
MCK (Unit)
  10,00
-
-
8,00
-

18,00
Irigasi (Unit)
   2,00
   4,00
7,00
12,00
2,00
1
28,00
Panjang Irigasi (Kilometer)
   0,78
   1,56
4,00
6,32
1,06
0.55
14.27
Pasar Baru (Unit)
-
-
1,00
1,00
-

2,00
Rehab Pasar (Unit)
-
-
-
-
-

-
Listrik (Unit)
-
-
-
-
-

-
Lain-lain Infrastruktur
   2,00
-
3,00
1,00
1,00

7.00
Jumlah tenaga kerja (orang)
8.045,00
3.746,00
8.945,00
1.582,00
1.304,00

   23.622,00
Jumlah Hari Orang Kerja (HOK)
25.402,00
74.881,00
39.465,00
49.582,00
33.736,00

 223.066
EKONOMI






                -
Jumlah Kelompok SPP
 196,00
 235,00
243,00
233,00
734,00
44
1641.00
Pemanfaat SPP
2.754,00
4.364,00
3.762,00
3.023,00
1.364,00
512
15.267.00
Jumlah Kelompok UEP
   0,00
-
0,00
0,00


                -
Pemanfaat UEP
   0,00
-
0,00
0,00


                -
PENDIDIKAN & KESEHATAN






                -
Pos Kesehatan
   4,00
   1,00
-
3,00

5
          13,00
Lain-lain Kesehatan
  37,00
   8,00
1,00
12,00

1
         59,00
Sekolah Baru
  14,00
  41,00
34,00
39,00
23,00
33
184.00
Rehab Gd. Sekolah
  10,00
   8,00
5,00
7,00
3,00

         33,00
Paket Beasiswa
-
-
1,00
-


           1,00
Penerima Beasiswa
-
-
127,00
-


        127,00
Lain-lain Pendidikan
  18,00
   6,00
4,00
13,00


         41,00

Swadaya Masyarakat

Selama pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan dilaksanakan di kabupaten jepara, jumlah swadaya masyarakat mencapai Rp 7.367.189.153,-
Adapun bentuk kepedulian masyarakat berupa swadaya meliputi swadaya tenaga, uang tunai, bahan ataupun alat yang semuanya diperuntukkan sebagai bentuk kepedulian masyarakat.
Mengapa swadaya masyarakat dalam PNPM mandiri perdesaan tergolong cukup tinggi hal ini dikarenakan rasa kepedulian masyarakat yang cukup tinggi dan dalam aturan-aturan pelaksanaan kegiatan yang dikembangkan oleh rekan-rekan fasilitator PNPM Mandiri Perdesaan memotivasi kepada masyarakat untuk mengeluarkan swadaya. Bentuk swadaya khususnya yang terkait dengan material (uang, bahan dan alat) harus sudah terealisasi sebelum pelaksanaan MAD Prioritas dilaksanakan.


Kegiatan Ekonomi/Pinjaman Bergulir

Sejak pelaksanaan PNPM~PPK, PNPM Mandiri Perdesaan, berupaya memberikan peningkatan kapasitas dalam pelembagaan program dan pengelolaan kegiatan kepada masyarakat. Di setiap kecamatan lokasi program terdapat Unit Pengelola Kegiatan (UPK) yang dikelola oleh anggota masyarakat yang dipilih sendiri oleh masyarakat. Saat ini, terdapat sebanyak 9 UPK di Kabupaten ini dan 28 personil.
Semua UPK memiliki potensi untuk dikembangkan. Salah satu kegiatan UPK adalah mengelola kegiatan ekonomi/ pinjaman tanpa agunan yang bergulir di masyarakat.
Hingga saat ini, sebanyak 11.740 warga desa yang tergabung dalam 1.364 kelompok , telah memanfaatkan pinjaman bergulir tanpa agunan. Seluruh anggota masyarakat adalah kaum perempuan. Mereka tergabung dalam kelompok Simpan Pinjam khusus Perempuan (SPP). Pada akhir Oktober 2012, tingkat pengembalian SPP rata-rata mencapai 99.3 %, dengan tunggakan hanya 0,7% atau Rp 371.645.500 dari alokasi pinjaman sebesar Rp 76.017.631.500,-
Data Terakhir Per Oktober 2012

No
Nama Kecamatan
Saldo Pinjaman
Tunggakan
01
Kedung
  3.476812.200,-
       0
02
Mayong
  2.946318.500,-
   61.396.000,-
03
Nalumsari
  1.513.160.300,-
       0
04
Batealit
  1.938.258.000,-
   88.708.000,-
05
Bangsri
  3.031.312.000,-
   35.592.000,-
06
Kembang
  2.443.275.500,-
   83.579.000,-
07
Keling
  2.361.470.500,-
102.370.500,-
08
Karimunjawa
     956.050.000,-
        0
09
Donorojo
  2.673625.000,-
        0


21.340.282.000,-
371.645.500,-

Dana pinjaman bergulir tersebut umumnya dimanfaatkan warga untuk penambahan modal usaha, Bakulan, dan home industri.

Pembelajaran Transparansi & Akuntabilitas

Selain peningkatan kapasitas, pengelolaan kegiatan pembangunan oleh masyarakat, program juga memberikan pembelajaran transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat dan kelembagaan lokal. Masyarakat dilibatkan secara langsung dalam penggalian gagasan, penentuan usulan/ kegiatan prioritas, pengelolaan pelaksanaan kegiatan pembangunan, pemeliharaan, serta pengawasan dan evalusasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar